Retensi Plasenta Pada Kambing

Kambing menjadi salah satu hewan ternak yang sering dipelihara untuk mendapatkan keuntungan baik dari daging ataupun susu. Jumlah kelahiran anak kambing bervariasi, bisa satu, dua atau tiga ekor. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu jenis ternak yang menjanjikan untuk dipelihara.

Dalam menjalankan usaha ternak kambing terdapat berbagai hal yang perlu mendapatkan perhatian mulai dari manajemen pemeliharaan hingga pemasarannya. Tidak lupa manajemen kesehatan juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu penting bagi peternak untuk memahami beberapa penyakit atau masalah yang bisa saja muncul saat memelihara kambing. Salah satunya adalah retensi plasenta pada kambing. Artikel ini akan menjelaskan tentang apa itu retensi plasenta, kenapa retensi plasenta bisa terjadi,  kapan terjadinya retensi plasenta, bagaimana penanganan retensi plasenta dan apa saja penanganan pertama untuk retensi plasenta.

Apa itu retensi plasenta pada kambing ?

Retensi plasenta pada kambing merupakan  kondisi plasenta yang tidak dapat dikeluarkan dari kelamin kambing betina atau plasenta yang hanya keluar sebagiannya saja kemudian tergantung pada kelamin kambing betina setelah 12 jam melahirkan. Contoh retensi plasenta dapat dicek seperti gambar di bawah ini.
Retensi Plasenta Pada Kambing, plasenta kambing menggantung, plasenta kambing tidak keluar, plasenta kambing belum keluar, plasenta kambing lama keluarnya
Retensi Plasenta Kambing

Apa penyebab retensi plasenta pada kambing ?

Retensi plasenta atau plasenta kambing tidak bisa keluar disebabkan oleh beberapa hal berikut ini :
  • Masih ada anak didalam saluran lahir induk kambing. Hal ini biasanya terjadi pada induk kambing yang mengalami kesulitan melahirkan (distokia). Umumnya terjadi pada induk kambing yang baru pertama melahirkan.
  • Defisiensi selenium
  • Defisiensi vitamin A
  • Rendahnya kalsium
  • Induk yang terlalu gemuk atau terlalu kurus bisa menyebabkan terjadinya retensi plasenta saat melahirkan. Oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui kondisi badan yang ideal bagi kambing untuk dijadikan induk.
  • Terinfeksi penyakit misalnya Toxoplasmosis

Apa yang harus dilakukan saat kambing mengalami retensi plasenta ?

  • Dalam waktu 12 hingga 24 jam pertama pastikan tidak ada bayi yang tertinggal didalam saluran lahir induk betina. Apabila induk kambing masih mengejan atau merasa tidak nyaman kemungkinan masih ada anak yang belum dikeluarkan. Jika induk kambing membiarkan anaknya menyusu dengan tenang tanpa ada tanda-tanda mengejan kemungkinan besar tidak ada anak lagi dalam perutnya.
  • Bersihkan kandang kambing agar mengurangi resiko induk kambing terinfeksi penyakit. Khususnya apabila sebagian plasenta sudah keluar dan tergantung di belakang kelamin induk betina.
  • Perah sedikit susu sapi dengan lembut. Pijitan yang dilakukan pada ambing kambing tersebut dapat menstimulasi keluarnya hormon oksitosin yang akan membantu kontraksi uterus untuk mengeluarkan plasenta
  • Segera hubungi dokter hewan, khususnya apabila kondisi kesehatan kambing memburuk misalnya kambing menjadi lemah, plasenta yang menggantung sudah sangat kotor dan tidak mau minum.
  • Pastikan anak yang dilahirkan mendapatkan kolostrum dari induk dan pastikan induk tersebut mengeluarkan air susu untuk anaknya.
  • Tidak boleh menarik plasenta yang tergantung di bagian belakang kelamin induk kambing betina secara paksa karena dapat menyebabkan perdarahan dan beresiko mengalami kematian.

Bagaimana cara mencecgah retensi plasenta pada kambing ?

  • Pastikan kambing betina memiliki bobot tubuh yang ideal untuk dijadikan indukan. Kambing tidak boleh terlalu gemuk atau terlalu kurus.
  • Pastikan induk betina yang dipilih untuk dikawinkan benar-benar sehat
  • Berikan suplementasi selenium
  • Gunakan glove atau sarung tangan saat membantu kambing anda melahirkan utnuk mencegah infeksi.
  • Bersihkan dan desinfeksi kandang secara rutin untuk mencegah terjadinya penyakit









Posting Komentar untuk "Retensi Plasenta Pada Kambing"